caption trialgame

Tak Ada Dominasi Di Minimoto

Friday, 3 October 2014

Gerbong Trial Game 2014 sudah melintas 2 seri, masing-masing di Jember dan Madiun, beberapa moment dan kejadian tentu saja menjadi warna-warni perhelatan spektakuler ini. Satu catatan menarik adalah hampir tidak ada dominasi di salah satu kelas dari 4-5 kelas yang dipertandingkan. Ya, kelas minimoto.

Selalu sengit, rekam jejak pada kelas yang menggunakan motor trail berukuran mini ini. Dibutuhkan tak hanya sekedar nyali untuk memacu minimoto, apalagi di lintasan Trial Game. Dari catatan www.trialgame.id, pada tiap seri nya, kelas minimoto selalu tidak di monopoli oleh 1 atau 2 pembalap saja yang berhasil menjadi juara. Ini terjadi juga di 2 putaran awal perhelatan Trial Game 2014. Jika di Jember, Ivan Harry tampil sebagai pemenang dan M. Arjun Wicaksana menempati posisi runner up, di Madiun giliran Denny Orlando dan Wahyu Gareng Wijayanto muncul di tempat I dan II. Nah, yang menarik, beberapa kali peserta lokal mampu memberikan perlawanan sengit sekaligus merangsek di posisi 5 besar tangga juara kelas minimoto. Kirun Baren dan Cecek dari Jember menempati peringkat 4 dan 5 pada seri I Jember sementara Dennyz Marcell dari Ponorogo mengunci posisi ke-5 di seri II Madiun. Ini artinya di kelas dengan ketentuan motor dengan kapasitas tak lebih dari 130cc ini lebih alot.

"Tak mudah mengendarai minimoto dengan kecepatan tinggi di lintasan Trial Game, apalagi harus melewati beberapa handycap, beberapa kali kaki saya nyangkut di stang saat belok," ucap Agha Riansyah Putranto, pembalap muda asal Pasuruan, Jawa Timur. Hal yang sama dirasakan kroser nasional dari Kediri, Aris Setiyo, menurutnya dibutuhkan keberanian dan skill yang tinggi dalam mengendarai minimoto khususnya di lintasan Trial Game. "Akan lebih susah jika pembalap memiliki postur tinggi dan besar, sementara motor berukuran mini. Lintasan yang sempit semakin mempersulit pembalap menentukan racing line nya," sebut Aris.

Seperti diketahui, kelas minimoto adalah 1 dari 3 kelas yang mendapatkan poin untuk juara umum selain kelas Free For All (FFA) dan Campuran open. Untuk itu, meski butuh ketrampilan dan nyali lebih, kelas minimoto menjadi mutlak diikuti demi mendulang poin demi poin.RW     

comments

`