Berkenalan Dengan Kopling Hidrolik Motor Trail
Kopling pada motor trail memiliki fungsi penting untuk memutus dan menghubungkan tenaga dari mesin ke sistem transimisi.Sistem kerja untuk mendorong alat pembebas kopling memiliki dua jenis, yaitu kopling hidrolik dan mekanis.
Motor trail yang beredar di pasaran sendiri biasanya menggunakan kopling mekanis sebagai default settingnya. Nah untuk kebutuhan akselarasi yang bagus pasti salah satu caranya dengan mengganti per kopling dengan yang lebih keras. Celakanya, per kopling lebih keras membuat handle kopling pun menjadi lebih keras saat ditekan. Nah solusinya yakni dengan menggunakan kopling hidrolik. Hal ini agar handle kopling lebih empuk digunakan tanpa mengurangi kekerasa per koplingnya.
Lantas apa saja perbedaan dari keduanya? Dilihat dari sistem kerjanya sudah berbeda, kopling hidrolik mengandalkan cairan minyak, sedang mekanis menggunakan kabel. Sistem kerja kopling hidrolik memiliki berbagai keuntungan, salah satunya menghasilkan gaya yang lebih besar ketimbang kopling mekanis.
Kopling hidrolik menghasilkan gaya yang lebih besar, otomatis saat tuas kopling ditekan pasti tidak perlu mengeluarkan tenaga banyak. Namun kendati lebih ringan saat proses tarik tuas kopling, ada juga kerugian atau kendala dari penggunaan kopling hidrolik ini.
Kekurangan kopling hidrolik lebih rentan terjadi kebocoran dan bisa terpengaruh dengan perubahan temperatur udara, yang terkadang membuat kecepatan kerja kopling berubah. Selain itu, bila mengalami kendala kerusakan di jalan, untuk mengatasinya lebih mudah kopling mekanis dibanding kopling hidrolik. Jika mengalami masalah, kopling mekanis tinggal mengganti kabelnya saja maka biasanya selasai masalahnya. Kabel kopling ini juga biasanya mudah tersedia di beragam bengkel.
Memasang kopling hidrolik sendiri memang memerlukan banyak komponen. Prinsipnya sebenarnya sama dengan rem cakram depan, ada master, kabel rem dan lainnya. Yang menjadi pembeda yakni pada piston hidrolik bawah. Bila rem menggunakan kaliper dan berfungsi hanya menekan, beda dengan piston hidrolik.
Piston hidrolik bekerja naik dan turun atau tarik dan ulur.Saat handle kopling ditarik, oli hidrolik akan mengalir dan menarik kabel kopling dibawah. Agar awet, sebaiknya pemasangan piston hidrolik bawah dipasang dengan lurus. Jika tidak lurus akan mengakibatkan seal mudah rusak, dan oli hidrolik mudah bocor.
Nah bagi Anda yang terbiasa menggunakan kopling mekanik , ada penyesuaian yang harus Anda lakukan ketika menggunakan kopling hidrolik. Karena feeling untuk menarik tuas koplingnya sedikit berbeda dengan yang biasa Anda lakukan. Jadi biasakan diri dulu ya sebelum menancap gas.
comments
`