Ternyata tak cuma mesin yang memerlukan ganti oli secara rutin. Sistem suspensi alias shock breaker pada motor trail juga membutuhkan penggantian oli lho. Perawatan pada komponen ini harus cermat, karena shock breaker berfungsi untuk meredam beragam guncangan yang bisa menjalar sampai ke tubuh pengendara.
Oli merupakan salah satu komponen penting pada sistem suspensi atau shock breaker motor. Fungsi oli pada shock breaker adalah untuk mengembalikan posisi sok pada keadaan semula. Layaknya komponen lain, oli shockbreaker juga punya masa pakai dan harus diganti dalam kurun waktu tertentu.
Jika saat berkendara, mendeteksi masa pakai oli shockbreaker membutuhkan kepekaan. Pasalnya, pengendara harus bisa merasakan bantingan sok motor dan dari situ kinerja oli sok bisa diketahui.
Idealnya setiap pemakaian sekitar 20 ribu km oli shock breaker harus ganti, atau untuk mendapatkan performa yang optimal, sebaikanya penggantian oli diikuti oleh servis rutin pada komponen ini. Seperti oli mesin, di dalam komponen akan menyimpan endapan yang membuatnya kotor dan tak melumasi dengan baik lagi. Parahnya oli bisa jadi seperti lumpur karena bercampur aduk dengan kotoran tadi.
Gunakan selalu oli khusus untuk shockbreaker agar lebih tahan lama. Banyak juga yang mengakali ganti oli shockbreaker dengan oli mesin mobil dengan kekentalan 10W/40, dan ini tidak direkomendasikan. Karena tidak sesuai dengan peruntukannya ya. Biasanya hanya memerlukan kisaran 80-120 mililiter oli saja setiap penggantiannya.
Lalu, apa dampaknya jika oli tak pernah diganti? Yang jelas, guncangan kian terasa karena peredaman tidak maksimal. Paling ekstrem membahayakan keselamatan berkendara karena bisa jadi peredaman sisi kanan dan kiri tak sama.
Sama seperti oli mesin yang sudah lama dipakai, kinerjanya akan menurun. Jangan lupa, ketika mengganti oli shockbreaker, ganti juga karet penutup (seal). Biasanya komponen ini rentan luka, dan akibatnya, kotoran mudah menempel karena oli dipastikan merembes keluar. Mau tak mau, ganti seal harus dilakukan.