Sistem Traction Control Pada Motor Trail
Digunakan pertama kali pada tahun 1971, sistem Traction Control memang bukan hal baru di dunia otomotif. Namun untuk dunia motor biasanya, sistem ini hanya digunakan pada motor-motor GP atau motor gede seperti Harley Davidson.
Tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan safety saat motor berakselarasi. Maklum saja, dengan muntahan power besar, moge gampang selip dan liar ketika melakukan akselerasi. Maka itu Traction Control System, berfungsi menjaga rasio perputaran ban depan dan belakang terhadap traksi ke aspal.
Nah pada tahun 2017 lalu, dua produsen motor trail ternama yaitu KTM dan Husqvarna, menyelipkan fitur ini pada motor trail 4-tak mereka. Fitur ini mereka pasang pada jenis motor trail enduro yang mereka produksi. Lalu bagaimana sih cara kerja Traction Control? Apa kekurangan dan kelebihannya? Simak ulasannya yuk.
Cara kerja Sistem Traction Control , memanfaatkan sensor speed yang biasanya ada di piringan cakram. Data ini kemudian dikirim ke sistem Electronic Control Unit (ECU) untuk dikoreksi. Mekanismenya, saat berakselarasi, mesin akan menyalurkan torsi ke roda belakang. Bila torsi berlebih dan mengakibatkan hilangnya gesekan dengan aspal (ban belakang berputar berlebihan), maka sistem ini akan segera mengirimkan data bahwa terjadi putaran berlebih ke ECU.
Selanjutnya, ECU akan memerintahkan sistem untuk melakukan pengereman, biasanya dibantu oleh teknologi Anti-lock Braking System (ABS). Traction Control akan bekerja menyamakan kembali rasio perputaran antara roda belakang dengan roda depan, agar tak terjadi slip. Traction Control juga bisa mengurangi muntahan power, saat terjadi putaran berlebih di ban belakang, agar motor tidak terpelanting.
Penerapan sistem traction control pada motor trail disambut positif oleh para pemerhati motor trail. Mereka berpendapat bahwa tenaga serta putaran mesin besar yang dihasilkan oleh motor trail tersebut bisa dengan mudah dikendalikan, sehingga menunggangi motor trail 4-tak berpower besar menjadi lebih mudah.
Pertanyaan terakhir adalah bisakah teknologi ini diterapkan pada motor trail 2-tak? Tentu saja bisa, dengan catatan motor trail tersebut sudah menggunakan teknologi injeksi. Karena CDI yang ada di karburator mesin motor trail 2-tak tidak memiliki tenaga untuk mendukung sistem ini dan CDI juga memiliki andil atas pengaturan udara dan bahan bakar pada mesin motor trail.
comments
`