Kecil-kecil cabe rawit. Istilah ini mungkin tepat diselipkan pada salah satu komponen terkecil di motor trail Anda yaitu busi. Komponen ini memiliki peran yang vital namun paling sering diremehkan. Gak percaya? Ayo kapan terakhir Anda mengganti busi tanpa motor trail ngadat? Pabrikan motor sendiri sendiri biasanya sudah mematok daya tahan busi sampai berapa kilometer, biasanya berkisar antara 7500km sampai 8000 km. Nah kendati masih bisa digunakan perlu diingat bahwa kinerja bunga api di busi pasti akan menurun, dan biasanya banyak yang menyepelekan hal ini.
Tahukah Anda dampak busi yang tidak optimal kinerjanya pada motor trail Anda ? Hal pertama yang biasanya terjadi adalah motor trail yang tiba-tiba mati. Dan jika motor trail Anda masih bisa nyala, sudah dipastikan akan mempengaruhi konsumsi bahan bakar dari motor tersebut.
Padaha harga busi terhitung tidak mahal lho. Jika kocek Anda pas-pasan, busi standar menjadi alternatif. Tapi jika ingin ideal sebaiknya membeli busi platinum yang harganya kurang lebih dua kali lipat harga busi standar. Tapi jika Anda memiliki dana lebih, tidak ada salahnya untuk membeli busi tipe iridium yang memiliki performa lebih baik ketimbang dua busi lainnya.
Ada beberapa cara untuk mengetahui ciri-ciri busi yang sudah tidak optimal seperti pada waktu mesin mau dihidupkan, mesin sedang berputar atau dilihat dari ciri fisik busi. Yang paling mudah dilacak tentu ketika mesin sulit hidup saat pertama kali di nyalakani. Bahkan di rpm sedang, terkadang mesin brebet kendati seting karburator sudah tepat. Tapi, begitu mesin digas , gejala mbrebet itu hilang. Itu tanda yang mudah dikenali.
Jika putaran mesin sering terjadi seperti itu, ada baiknya lakukan pengecekan kondisi busi. Apakah elektroda masih bagus, tidak ditimbuni kerak karbon atau ada bagian elektroda busi yang terkikis akibat sering kepanasan.
Makanya untuk jaga kualitas api busi tetap baik, jangan biasakan mengabaikan waktu ganti busi. Kemudian pastikan kualitas bensin, setingan karburator tepat juga lakukan penggantian busa filter udara agar hasil pembakaran busi tetap bagus. Dan yang tidak kalah penting lagi dari perawatan busi, pastikan tipe kode busi yang dipakai sudah sesuai dengan kondisi kendaraan dan lokasi tinggal.
Pemilihan suhu busi hendaknya menyesuaikan anjuran pihak pabrik, nah jika salah memilih spesifikasi busi maka efeknya busi akan cepat mati dan kinerja motor juga akan terpengaruh. Misalnya motor trail Anad menggunakna tipe busi panas, maka jangan menggunakan busi dingin. Apa efeknya? Motor trail jadi susah hidup saat keadaan dingin demikian pula sebaliknya jika motor trail bertipe dingin menggunakan busi panas dapat dipastikan saat motor digeber akan meimbulkan gejala gajala aneh seperti pembakaran yang tidak sempurna.
image credit : enduromadness.com