Gak Semua Motor Cocok Pake Pertamax Lho!
Gak Semua Motor Cocok Pake Pertamax Lho!
Setelah bbm pertamax mengalami kenaikan belum lama ini, ada wacana yang mengatakan akan menaikan juga harga pertalite sebelum akhirnya akan dihapus secara bertahap seperti bbm premium. Penghapusan BBM Premium dan Pertalite dilakukan untuk mendorong penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan. Sesuai standar Euro 3 pada sepeda motor, BBM minimal menggunakan Research Octane Number (RON) minimal 91. Nah lalu apakah motor cocok menggunakan bensin dengan tingkat Ron 92?
Ahli Konversi Energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Tri Yuswidjajanto Zaenuri menjelaskan timing ignition dan kompresi bisa menentukan cocok tidaknya BBM. Lebih lanjut, jenis BBM sudah direkomendasikan pabrikan yang menyesuaikan bensin yang tersedia di pasar serta standar emisi.
"Sepeda motor itu tahun 2003 Euro 2, tahun 2013 itu Euro 3. Walaupun Euro 3 dan Euro 4 tetap minimum oktannya 91. Harusnya karena sudah ada penyesuaian dua kali sepeda motor ya, mestinya nanti dengan Pertamax harusnya lebih bagus, kan," ujar Tri seperti dikutip detik.com
Lalu bagaimana dampaknya dengan motor-motor trail vintage yang masih menggunakan teknologi lama yang menggunakan kompresi rendah? Kompresi ruang bakar mesin berteknologi lama (karburator) dan kompresi rendah memiliki tingkat kompresi mesin dibawah 9:1. Nah jenis motor trail seperti ini yang bakal menjadi korban bbm oktan tinggi. Karena angka oktannya terlalu tinggi dan timing pengapiannya tidak bergeser otomatis seperti motor zaman sekarang, maka bahan bakar tidak terbakar.
Nah jika timing pengapiannya tidak cocok maka saat di gas motor tidak akan melaju dengan mudah, seperti tersendat karena haru menyesuaikan timing pengapian. Dan solusinya jika memang diperlukan yaitu melakukan modifikasi pada cylinder head. Kepala silinder mesin dipapras, agar kompresi pada mesin bisa naik dan modifikasi ini terhitung lebih murah ketimbang mengganti motor.
Memang kendati rencan penghapusan bbm yang memiliki oktan dibawah 92, masih dalam kajian serta harus melalui beragam pertimbangan, namun jika nanti memang tida saatnya, setidaknya kita bisa bersiap dari sekarang ya.
comments
`