Shockbreaker pada motor trail Anda memiliki fungsi yang cukup krusial, satu di antaranya adalah untuk menjaga stabilitas saat berkendara. Namun, tidak banyak yang tahu jika shockbreaker memiliki kapasitas maksimum tersendiri sesuai dengan jenis dan tipe motornya.
Jika muatan yang diangkut melebihi kapasitas maksimal, ini akan menyebabkan shockbreaker lebih cepat rusak. Bahkan, bisa juga membahayakan keselamatan pengendara. Oleh sebab itu, yuk cari tahu kira-kira berapa kapasitas maksimum dari shockbreaker sepeda motor Anda. Biar berkendara di jalan raya tetap nyaman dan motor pun tetap awet dalam jangka lama.
Shockbreaker adalah salah satu komponen pada motor yang berfungsi untuk menyerap guncangan ketika berkendara. Adanya shockbreaker membuat pengendara motor tetap nyaman dan stabil di jalanan.
Shockbreaker ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu shockbreaker depan serta belakang. Masing-masing dari jenis tersebut dibedakan lagi ke dalam tipe monoshock dan teleskopik. Teleskopik sering kali diaplikasikan dalam motor dual purpose dengan sistem redaman pada bagian tungkai. Sementara itu, monoshock bisa ditemukan di bagian belakang dengan fungsi utama menjaga keseimbangan saat berbelok.
Menjaga kondisi dari kedua jenis shockbreaker sangatlah penting untuk memberikan keamanan, kenyamanan, dan menjaga performa. Ketika shockbreaker berfungsi dengan baik, berkendara di jalan berlubang dan terjal pun bukan lagi masalah.
Mungkin Anda sering melihat pengendara motor yang membawa muatan begitu banyak atau bahkan menggunakannya untuk berboncengan tiga orang. Ini menunjukkan jika banyak masyarakat Indonesia yang sebelumnya belum tahu jika shockbreaker motor juga memiliki batas kapasitas maksimum. Artinya, ketika digunakan untuk membawa muatan lebih banyak dari kapasitas seharusnya, itu akan berpengaruh ke kualitas shockbreaker dan keamanan pengendara itu sendiri. Lalu, berapa kapasitas maksimum shockbreaker sebenarnya?
Pada dasarnya, kapasitas maksimum dari shockbreaker sepeda motor di Indonesia dapat dihitung dengan mengalikan dua berat badan mayoritas orang Indonesia. Perhitungan ini diasumsikan karena motor biasanya digunakan untuk berboncengan dua orang. Dengan asumsi tersebut, maka kapasitas maksimum shockbreaker adalah sekitar 160 kg.
Tapi, beberapa jenis shockbreaker juga mencantumkan informasi spesifik terkait total beban maksimum yang bisa diangkut. Anda bisa memeriksanya langsung di shockbreaker motor Anda dan memastikan jika beban angkut tidak melebihi dari kapasitas yang tertera.
Selain menggunakan perhitungan sederhana yang telah dijelaskan sebelumnya, menghitung kapasitas angkut dari sepeda motor bisa juga dilakukan dengan melihat pada buku manual. Setiap kendaraan pasti dibekali dengan buku manual tersebut dan Anda bisa menjadikannya rujukan untuk memastikan secara akurat.
Tapi, ada juga cara lain untuk menghitung secara manual dengan hasil yang sama akuratnya, yaitu dengan melihat pada spesifikasi ban motor. Berikut langkah-langkah perhitungannya ya. Yang pertama adalah cari tahu load index ban motor Anda. Periksa pada dinding ban sepeda motor Anda, di sana akan tercantum kode load index. Misalnya, 42S dan 48S. Untuk kode tersebut, beban maksimal yang bisa diterima adalah 150 kg dan 180 kg. Jika dijumlahkan, batas beban maksimal yang dapat diangkut motor adalah 330 kg.
Berikutnya, hitunglah kapasitas beban motor secara keseluruhan menggunakan rumus. Misalkan saja, motor Anda memiliki beban 110 kg, beban pengendara 65 kg, dan berat penumpang sebesar 50 kg. Total keseluruhannya adalah 225 kg.
Hitung lagi dengan mengurangi load index dengan total keseluruhan beban. Kita asumsikan menggunakan load index sebelumnya, yaitu 330 kg. Maka hasilnya adalah 330 kg - 225 kg = 105 kg.
Dari hasil perhitungan ini, kapasitas maksimal beban motor yang bisa diangkut adalah 105 kg. Jika motor Anda mengangkut lebih dari batas tersebut, tentu itu akan memengaruhi tingkat keawetan dari shockbreaker motor. Jadi jangan kelebihan beban ya.
Image credit : yamahadeta.com