Blusukan ke Pasar Loak Hingga Berlama-lama di Bengkel
Kejuaraan otomotif paling spektakuler berlabel Trial Game 2014 sudah usai, 9 putaran telah dipentaskan selama tahun 2014. Artinya, puluhan kroser peserta ajang sportainment ini kembali menjalani aktifitas sehari-harinya. Untuk menjaga kebugaran dan skill balapnya, berlatih sudah barang pasti dilakukan, meski porsinya lebih sedikit daripada saat kejuaraan bergulir. Beragam kegiatan dan aktifitas yang dilakukan para kroser, salah satunya dijalani jawara Trial Game 2014, M. Arjun Wicaksana.
Bungsu 4 bersaudara yang lahir dari pasangan Ahmad Sukaemi dan Siti Aminah ini memilih menjadi kolektor sepeda motor antik. "Belum sampai ke kolektor sih, baru sekedar suka saja. Tapi memang pengennya nanti koleksi motor-motor antik sebanyak mungkin," buka kroser yang mulai terjun di Trial Game tahun 2011 ini. Awal Arjun menyukai kuda besi klasik adalah tahun 2013 lalu, model dan bentuknya yang unik membuatnya jatuh hati. BSA, DKW, Norton, BMW serta Triumph adalah jenis kendaraan klasik yang disebut Arjun memiliki bentuk yang eksentrik. "Dari sekian banyak, saya paling suka BSA. Sampai sekarang masih hunting BSA nih, ada yang jual?" kekeh Arjun.
Tak kunjung mendapat motor idaman, runner up Trial Game 2012 dan juara umum 3 Trial Game 2013 ini memutar otak. Berselancarlah Arjun di dunia maya dan mengadopsi tren modifikasi-modifikasi motor lawas yang ada di internet. Pilihan jatuh pada model cafe racer! yup, cafe racer saat ini sedang digandrungi juga di Negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Bahkan, raider MotoGP sekelas Nicky Hayden pun mengaku gemar mengoleksinya.
Berbasis Honda Tiger lansiran tahun 1996 yang dibelinya, Arjun mulai memodifikasi. Pasar loak Jatinom Klaten, Pasar loak Semanggi Solo dan Pasar loak Kuncen Yogjakarta adalah spot favorit Arjun berburu pernak-pernik yang akan ditempel di kendaraan miliknya. "Dalam seminggu bisa 2 sampai 3 kali ke tempat-tempat itu berburu barang bekas yang masih bisa dipakai untuk keperluan modifikasi," tutur punggawa Bonaharto MX Arjuna Motor ORF Cream-Pie itu. Setelah lengkap membeli perlengkapan, tak segan pula dirinya nge-pos seharian di bengkel modifikator langganannya. "Kalau pas tidak ada jadwal kejuaraan atau berlatih trail, paling saya ngelu-elus motor cafe racer ini," pungkas Arjun.RW
comments
`