caption trialgame

Perbandingan Tiga Motor Trail 150cc di Indonesia

Wednesday, 19 August 2020

Perbandingan Tiga Motor Trail 150cc di Indonesia


Pecinta motor trail di Indonesia saat ini sudah banyak memiliki pilihan dari beragam jenis merk serta tipe motor trail yang beredar. Hal ini tentu merupakan sebuah langkah maju, mengingat ada masanya dulu motor trail brand Jepang 150cc hanya ada milik Kawasaki dengan KLX150 seriesnya nah.

Setelah lama merajai kelas motor trail entry level, Kawasaki mendapat pesaing saat Honda meluncurkan seri CRF150L mereka dua tahun silam. Motor trail Honda memilik mesin dengan kubikasi sekitar 5 cc lebih tinggi dari KLX150 cc dan diferensiasi sistem pengabutan bahan bakar injeksi plus juga suspensi upside-down dengan diameter inner pipe lebih besar.

Tidak heran jika kemudian saat dirilis, komparsi head to head keduanya tidak dapat dihindari. Mulai dari debat antara karburator VS injeksi, debat perbandingan antara Frame Twin-spar besi baja VS Double Cradle.

Nah meramaikan kelas 150cc, produsen motor Jepang lainnya akhir 2019 lalu merilis WR155R dan sudah bisa didapatkan di pasaran tanah air juga. Makin meriah saja persaingan motor trail kelas 150cc di Indonesia.

Yamaha WR155R hadir dengan berbagai diferensiasi seperti mesin bertipe beda yakni berpendingin cairan, kubikasi paling besar, Valvetrain paling canggih dengan variable valve, power dan torsi paling besar namun dengan bobot juga paling berat diantara ketiganya. Oh iya jumlah gear WR155R paling banyak yakni 6 speed, suspensi pakai teleskopik namun dengan diameter inner tube paling besar yakni 41 mm.

Jika dihitung di atas kertas, maka Power to Weight ratio dari Kawasaki KLX150 BF adalah 0,072 kW/kg, Kawasaki KLX 150 sebesar 0,072 kW/kg, Honda CRF150L sebesar 0,078 kW/kg dan Yamaha WR155R sebesar 0.091 kW/kg dari fakta ini sendiri sangat mungkin WR155 punya top-speed yang paling tinggi jika memang ke empatnya punya gear ratio yang juga sama.

Namun karena mesin yang digendong WR155R itu cukup panjang dan harus mengakomodir segala part pendingin cairan dan memperhatikan dimensi/bentuk dari bak oli sepertinya membuat ground clearance-nya paling rendah. Jika dilihat lagi secara full, maka WR155R boleh dibilang joknya paling tinggi yakni 888 mm.Bahkan 5 mm lebih tinggi dari KLX230 (885 mm).

Namun bicara sebuah motor trail bukan top power yang dibutuhkan, namun seberapa bentuk dari pita bentangan torsi yang dihasilkan.Jika melihat dari spek klaim pabrikan, ketiganya memiliki torsi yang diperoleh di RPM rendah yakni 6.500 rpm namun memang lagi lagi WR155R paling jengat di angka 14,3 Nm.

Perbandingan di atas memang terhitunga belum mendetail. Masih ada beberapa detail fitur menarik lainnya yang bisa kita bandingkan. Namun jangan khawatir, kami akan membahasnya pada artikel-artikel lain di waktu mendatang.

comments

`