Abis Turun Mesin Jangan Langsung Gas Ya Bro
Abis Turun Mesin Jangan Langsung Gas Ya Bro
Ada kalanya motor trail Anda harus mengalami proses turun mesin karena beragam alasan. Turun mesin adalah proses membongkar mesin kendaraan untuk memisahkan sejumlah komponen dan menggantinya jika ada yang rusak. Tujuan turun mesin adalah mencegah berbagai kerusakan lain yang dapat muncul karena mesin motor tidak berjalan semestinya.
Turun mesin umumnya dilakukan ketika motor telah menempuh jarak 50.000-60.000 km. Batas km yang disarankan untuk turun mesin motor dapat berbeda antara satu dengan lainnya. Motor yang baru turun mesin atau dilakukan pergantian komponen pada bagian dapur pacu harus melewati masa inreyen paling tidak satu bulan.
Langkah ini wajib dilakukan supaya komponen yang baru diganti melakukan penyesuaian atau adaptasi. Juga berguna untuk membersihkan mesin dari sisa-sisa gram (serpihan logam) pada komponen dimaksud.Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, inreyen motor menjadi masa yang penting sekaligus membawa banyak manfaat bagi kendaraan. Nah apa saja sih yang harus diperhatikan pada masa-masa ini?
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam inreyen motor adalah periodenya. Kendaraan satu dengan lainnya memiliki masa inreyen berbeda, tergantung kondisi dan keadaan tertentu. Masa inreyen motor dihitung berdasarkan jarak tempuhnya, yakni sekitar 500-1.000 km. Masing-masing pabrikan memiliki rekomendasi berbeda-beda.
Sebelum berkendara, lakukan pengecekan komponen. Pastikan tidak ada komponen yang rusak atau tidak untuk digunakan dalam berkendara. Komponen yang dapat dicek seperti oli mesin, ban, sistem bahan bakar, hingga sistem kelistrikan.
Panaskan mesin terlebih dahulu, sebelum kendaraan digunakan. Durasi memanaskan mesin dapat dilakukan mulai 5 hingga 10 menit. Namun, memanaskan mesin sebelum digunakan sebaiknya dilakukan rutin.
Cara inreyen motor setelah turun mesin yang berikutnya adalah menarik gas secara perlahan dan berkendara dengan baik. Kecepatan yang disarankan untuk 500 km pertama adalah 50 km/jam. Tidak lebih dari itu.
Saat masa inreyen, hindari pengereman kendaraan secara mendadak. Hal ini dapat menyebabkan komponen mesin bekerja lebih keras. Di samping itu, pengereman mendadak pada masa inreyen dapat memperpendek masa pakai mesin.
Setelah mencapai 500 km pertama, pengguna bisa mengganti oli mesin motor. Hal ini berguna untuk mengeluarkan berbagi partikel dan kotor seperti serpihan logam yang terbentuk semasa inreyen.
Hindari membawa beban terlalu berat menggunakan motor sewaktu inreyen. Beban yang terlalu berat menyebabkan mesin motor bekerja lebih keras dan kurang baik untuk masa pakai komponen.
Hindari penggunaan motor secara ekstrem pada masa inreyen. Mesin yang baru masa penyesuaian dimungkinkan tidak mengeluarkan grip secara optimal. Oleh sebab itu, motor berisiko besar mengalami slip.
Image By: Vital MX
comments
`