Gak Enaknya Trabasan Kejebak Lumpur
Gak Enaknya Trabasan Kejebak Lumpur
Musim hujan memang sepertinya belum akan menyapa bumi Indonesia dalam waktu dekat nih. Jadi buat yang gemar trabasan bisa asyik berpetualang tanpa perlu memikirkan ancaman akibat musim hujan. Memang selain genangan air atau banjir, apalagi sih yang bisa dihasilkan oleh musim hujan? Kami kasih jawaban yang pasti hampir sebagian besar penggemar trabasan setuju jika kondisi ini menyebalkan. Yak betul, lumpur adalah jawabannya.
Sebagian besar orang senang dengan lintasan basah, tapi sudah pasti tidak suka dengan lintasan berlumpur. Lintasan jenis ini akan memakan seluruh energi Anda saat melintasinya. Lintasan yang licin, kotor, dan lumpur yang menumpuk membuat hampir sebagian besar orang malas melewati lintasan ini. Nah apesnya nih, motor trail Anda bisa terjebak di dalam lumpur dan harus menggunakan bantuan agar bisa terbebas dari jebakan itu.
Ada beberapa cara agar terbebas dari jebakan lumpur yang pertama tentu dengan mendorong motor tersebut. Dan yang kedua adalah dengan menarik motor tersebut dengan motor lain. Mendorong motor di dalam lumpur tentu bukanlah pekerjaan mudah, dan biasanya yang paling banyak menolong adalah dengan mengkombinasikan dua cara yaitu mendorong dan menarik motor yang terjebak
Hanya saja, menarik motor trail yang mogok di jalur offroad juga bukanlah hal yang mudah juga. Anda tidak bisa sembarangan dan tidak bisa disamakan dengan menarik motor dijalan aspal. Salah sedikit bisa membuat motor jatuh terseret.
Buat rider yang menarik pun bukan tanpa risiko. Motor trail punya torsi yang besar. Kalau tidak bisa mengatur ritmenya, bisa dipastikan tumbang juga. Lalu, bagaimana sih teknik yang tepat dalam menarik motor trail yang terjebak dalam lumpur?
Pertama Anda harus memiliki tali dengan panjang antara 4 hingga 6 meter. Disarankan menggunakan tali yang terbuat dari nilon (tali untuk panjat tebing), yang kuat dengan tebal satu inci. Ada dua teknik untuk mengaitkan tali pada motor yang menarik. Pertama, tali dipasangkan di footpeg (pijakan kaki) dan kedua di pasang pada subframe belakang.
Kedua teknik ini memiliki keuntungan dan kekurangan. Titik pemasangan pada footpeg adalah titik yang sangat kuat untuk tali derek, tapi kekurangannya adalah tali derek dapat merobek roda belakang dan bisa menarik pengendara ke satu sisi saja.
Sementara jika memasang pada subframe, posisi tali berada di tengah motor dan tali derek akan jauh dari roda serta rantai, sehingga kemungkinan tersangkutnya kecil. Tapi jika tidak berhati-hati ada kemungkinan subframe patah atau sobek.
Sedangkan untuk motor yang ditarik disarankan dikaitkan pada handling sebelah kiri, tapi tali derek harus mudah dilepaskan, jangan terlalu kuat (ujungnya dipegang). Ini dimaksudkan agar mudah dilepaskan jiga terjadi hal yang kurang diinginkan.
Nah jadi karena musim hujan belum tiba, kita nikmati saja trabasan tanpa lumpur dulu yaaa.
comments
`