Lima putaran Trial Game Dirt 2025 telah resmi dirilis. Ajang balap trial berkonsep sportainment ini musim ini akan menyapa Semarang, Sidoarjo, Bandung, Probolinggo serta Solo. Tidak ada yang berubah baik secara regulasi/peraturan maupun sistem lomba dari musim lalu.
Meski tidak ada perubahan, namun secara tekhnis ketika di lintasan dipastikan akan berbeda. Hal ini disampaikan Abed Nego Antoro dari Genta Auto & Sport selaku promotor. Persaingan TGD 2025 akan tersaji di empat kelas yang diperlombakan. Tiga kelas utama yang menjadi incaran para rider elite nasional adalah FFA Open, Campuran Open, dan Campuran Non-Seeded. Sementara satu kelas tambahan yang akan menambah keseruan adalah FFA Master.
"Secara regulasi masih tetap mengadopsi seperti tahun-tahun sebelumnya. Yakni catatan waktu tercepat dari semua rider di tiap kelas, akan dikonversi dan diakumulasi sebagai poin," jelas Abed.
Berikut Peraturan dan Sistem Lomba Trial Game Dirt 2025 :
KELAS YANG DILOMBAKAN :
1.FFA (Free For All) – OPEN
Jenis motor : Special Engine (SE)
2 tak & 4 tak
Kapasitas mesin max 450cc
Peserta bebas (open)
2.CAMPURAN – OPEN
Jenis motor : Bebek / Sport modifikasi, Trail / Enduro lokal (diproduksi dan dipasarkan dalam negeri melalui ATPM)
2 tak maks 155 cc & 4 tak maks 250 cc
Peserta bebas (open)
3.CAMPURAN – NON SEEDED
Jenis motor : Bebek / Sport modifikasi, Trail / Enduro lokal (diproduksi dan dipasarkan dalam negeri melalui ATPM
2 tak maks 155 cc & 4 tak maks 250 cc
Peserta umum yang belum pernah mendapatkan juara di kelas Campuran Open (juara 1-3)/ FFA (juara 1-5) / juara 1 Non seeded tahun 2013 – 2022 dan tahun berjalan.
Kelas Campuran NON SEEDED tidak mendapatkan point untuk juara umum
4.FFA MASTER
Jenis motor : Special Engine (SE)
2 tak & 4 tak
Kapasitas mesin max 450cc
Peserta bebas (open) syarat umur up 40 th dan sdh tidak aktif dikelas utama Trialgame Dirt.
Kelas dibuka apabila kuota diatas 10 peserta dan maksimal 30 peserta atau sesuai kebijakan panitia.
Sistem Penyisihan 1 heat u peserta diatas 15, Final 1 Heat untuk 10 peserta.
Tidak mendapatkan point untuk juara umum.
SISTEM LOMBA :
Tata cara Lomba :
Lomba akan dilaksanakan dalam 4 (empat) heat, yaitu heat 1 & 2 untuk Hari ke 1 dan Heat 3 & 4 untuk Hari ke 2 Kecuali FFA MASTER (2 heat pd hari ke 2) dan Campuran Non seeded sesuai arahan di breafing berdasarkan jumlah peserta.
Peserta FFA dan Campuran Open wajib mengikuti 4 heat untuk hari I dan II.
Perolehan catatan waktu dan hukuman tiap heat akan dikonversi dalam point mulai dengan waktu tercepat 25 point dst. Menggunakan point 25, 22, 20, 18, 16, 15, 14, 13 dst
Apabilla dalam 1 Heat ada catatan waktu yang sama maka point tertinggi diberikan ke peserta yang start lebih awal.
Peserta yang Start dan finish dengan urutan 20 kebawah tetap mendapatkan point 1.
Peserta yang Start dan tidak finish DNF mendapatkan point 1.
Peserta yang tidak Start mendapatkan point 0.
Pemenang / juara berdasarkan penjumlahan terbanyak dari point 4 (empat) heat pada kelas FFA dan kelas Campuran Open.
Bila terjadi Total point sama dikelas FFA atau Campuran Open, maka akan ditentukan pemenangnya berdasarkan point tertinggi pada heat 4 / terakhir.
Untuk Kelas FFA MASTER pelaksanaan pada hari ke 2 dengan sistem penyisihan pada heat 1 dan final pada heat 2 (diambil 12 peserta terbaik), setiap heat akan dikonversi ke point dan penentuan juara berdasarkan point terbanyak dari penjumlahan 2 heat. Bila terjadi total point sama maka ditentukan juaranya yang memiliki point tertinggi pada heat 2.
Untuk Kelas Campuran Non Seeded sistem pelaksanaan lomba berdasarkan jumlah peserta. Apabila peserta berjumlah diatas 20 starter maka menggunakan sistem 2 Heat Penyisihan dan 1 Heat Final diambil 12 peserta terbaik. Setiap Heat akan dikonversi ke point dan penentuan peserta masuk final berdasarkan penjumlahan point 2 heat terbanyak. Dan Penentuan juara berdasarkan point tertinggi Heat Final.
Apabila peserta berjumlah dibawah 20 starter maka menggunakan sistem 2 Heat hari Jumat dan 2 Heat hari Sabtu. Heat Jumat akan diambil waktu terbaik dan dikonversi ke point heat Sabtu juga waktu terbaik dikonversi ke point untuk penentuan juara berdasarkan point terbanyak dari penjumlahan point heat jumat dan point heat Sabtu. Bila terjadi total point sama ditentukan
juaranya yg memiliki point tertinggi hari Sabtu.
Satu Heat ditempuh sebanyak 2 putaran lintasan yang berbeda.
Protes atas jalannya lomba ditujukan kepada Dewan Juri dengan dilampiri Surat Protes dan uang sebesar Rp.2.000.000,- maksimal 30 menit setelah hasil sementara pemenang diumumkan.
Protes yang terkait pembongkaran mesin wajib membayar biaya bongkar mesin sebesar Rp.1.500.000,- selain biaya protes.
Pelaksanaan lomba merupakan kejuaraan seri tahun 2025 dengan 5 putaran. Juara umum untuk KELAS FFA dan CAMPURAN OPEN terpisah dimasing2 kelas.
Bila terdapat jumlah point JUARA UMUM yang sama, maka pemenang ditentukan berdasar point tertinggi di putaran 5/ terakhir.
Semua hasil keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.
Urutan Point yang digunakan mulai Juara 1 = 25, 22, 20, 18, 16, 15, 14, 13, 12, 11, 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1